Jakarta - Biasanya tempat wisata Kota Tua yang terletak di Jakarta Barat, bak gula dikerumuni semut saat hari libur tiba. Kehidupan yang riuh memenuhi setiap sudut, dengan pengunjung dari berbagai latar belakang, budaya, dan usia yang berbondong-bondong memenuhi jalan-jalan berbatu dan melewati berbagai museum di sana. Namun, saat ini hampir sebagian jumlah kunjungan ke tempat tersebut menurun secara drastis.
"Kota Tua di libur Lebaran sekarang ini terasa lebih sepi, kalau biasanya kita desak-desakkan, sekarang kita bergerak ke mana aja udah bebas," kata Yuni, salah satu pengunjung Kota Tua, Rabu(10/4/2024).
Kata-kata Yuni mencerminkan perubahan drastis yang dirasakan oleh pengunjung Kota Tua di hari pertama libur Lebaran kali ini. Tidak seperti hari libur biasanya, libur Lebaran kali ini sebagian besar penduduk kota Jakarta tercatat meninggalkan kota Jakarta dan pergi berlibur ke kampung halaman masing-masing. Tidak ada lagi desakan dan kekacauan seperti biasanya.
Di tengah sepi Kota Tua Jakarta pada libur Lebaran, hanya beberapa gerai makanan yang berani membuka pintunya. Pemandangan yang biasanya dipenuhi oleh banyak macam makanan khas daerah dan jajanan tradisional, kini hanya dihiasi oleh beberapa gerai yang bertahan, menawarkan hidangan-hidangan sederhana namun tetap menggugah selera para pengunjung.
Para pengunjung yang mencari santapan khas Kota Tua Jakarta akan menemui pilihan yang lumayan terbatas. Gerai-gerai yang tetap buka menyajikan hidangan-hidangan yang umumnya ditemui di tempat-tempat wisata populer. Deretan gerai itu memberikan penawar lapar bagi para pengunjung setia, menyajikan hidangan-hidangan yang menggoda dan memikat.
Ada bakso panas dengan kuah gurih yang menguar di udara, menebar aroma yang menarik perhatian seluruh pengunjung. Setiap gigitan dalam bakso yang lembut dan kenyal membuat hangat tubuh di tengah angin yang bertiup. Kuahnya yang kaya bumbu, menciptakan sensasi nikmat yang memanjakan lidah. Lalu ada nasi goreng, dengan butiran-butiran nasi yang terpisah sempurna dan dihiasi dengan irisan telur, potongan sayuran segar, dan potongan daging ayam yang renyah, menimbulkan aroma harum yang tak tertandingi. Setiap suapan mengandung kenikmatan yang tiada tara, membangkitkan nostalgia akan cita rasa klasik yang selalu dinantikan. Kemudian telor gulung, dengan lapisan telur yang lembut yang memeluk bihun dan isinya, mengundang para pengunjung dengan tampilan yang menggiurkan. Dipadu dengan saus pedas yang menyalakan lidah, telor gulung menjadi hidangan yang tak terlupakan dan menggiurkan di setiap kunjungan ke Kota Tua Jakarta.
Selain itu, berbagai jajanan ringan lainnya menyusul dalam deretan hidangan yang menggoda, menawarkan variasi rasa dan tekstur yang memanjakan lidah. Mulai dari lemper lembut yang berisi isian potongan daging, gorengan krispi yang renyah, hingga kue-kue tradisional yang manis dan lezat, semua menanti untuk dinikmati oleh para pengunjung. Meskipun pilihan makanannya terbatas, namun keramaian yang biasanya menghiasi gerai-gerai makanan masih dapat dirasakan. Antrian pendek yang terbentuk di depan gerai-gerai tersebut menjadi bukti bahwa meskipun sedikit, minat untuk menikmati kuliner Kota Tua Jakarta masih tetap tinggi.
"Saya sangat menikmati momen ini, Kota Tua berasa menjadi milik diri sendiri," lanjut Yuni.
Meskipun terasa berbeda dari hari libur biasanya, suasana sepi Kota Tua Jakarta pada libur Lebaran memberikan pengalaman yang ternyata unik dan lumayan berkesan bagi para pengunjung yang memilih untuk tetap tinggal di kota Jakarta. Mereka dapat menikmati keindahan dan keaslian tempat ini tanpa harus bersaing dengan kerumunan. Kota Tua Jakarta kini memberikan kebebasan untuk menjelajahi dan meresapi keindahan tanpa batas, menawarkan momen yang damai dan mengesankan di tengah riuhnya kota metropolitan.
Komentar
Posting Komentar